Jumat, 31 Januari 2014



     Kali ini postingan saya selingi gambar yg non teknis biar anda tidak jenuh,.apabila memang ada yg berkenan, menginginkan desain baju /busana muslim silahkan kontak (0351) 367 244 --- 0856 457 723 45 atau email # ponco555enna@gmail.com 
     Mungkin saya membutuhkan patrun/pola potongan kain anda, maka silahkan kirim via alamat email saya tersebut. Umumnya saya akan kirim gambar dalam format *jpg dulu apabila anda sepakat, baru gambar dalam format *EMB/format bordir yang 'hidup'(menurut istilah saya, karena masih bisa di-edit), bukan foemat *DST/format mesin, yang tidak bisa di-edit, karena sudah pecah-pecah karena telah diterjemahkan ke bahasa mesin. Sehingga format ini saya sebut format 'mati', tidak bisa di-edit, akibat lebih jauh pihak customer/pemesan gambar hanya bisa mendapat 1 suguhan gambar saja. Padahal bila dengan format EMB, gambar bisa di-edit, memungkinkan gambar bisa diolah lagi, jelas akan sangat menguntungkan. 
     Cukup sekian dulu lembar suplemen ini mungkin bermanfaat untuk anda dan saya, sehingga bisa terjalin komunikasi interaktif, walau melalui dunia maya,.amin.
     


Sabtu, 18 Januari 2014

     Sebelum jauh melangkah, ada baiknya saya beri gambaran tentang mesin bordir komputerisasi(Embroidery Machine). Secara umum mesin ini digolongkan pada 2 kelompok besar; mesin dengan satu(1) kepala ‘single head machine’ dan mesin dengan banyak kepala ‘multiple head machine’. Pengertian kepala/head disini adalah bagian dari unit mesin yang didalamnya terpasang beberapa jarum(9,12,15,18jarum),tempat dimana benang  terpasang sesuai kebutuhan yang kemudian ditanamkan ke permukaan material bordir,kain atau bahan lainnya. Jumlah 9,12,15, 18 jarum di tiap kepala mesin ini patent dari pabriknya dan ini menunjukkan varian dan type mesin tertentu, namun dalam penggunaannya kebanyakkan yang dipakai 2-5 jarum, sesuai dengan seberapa banyak warna yang tertera pada hasil akhir rancangan desain.

     Dengan demikian untuk Single Head Machine menunjukkan bahwa dalam satu unit mesin tersebut hanya ada satu(1) kepala, yang juga berarti dalam satu kali ‘kerja’, hanya selesai satu (1) jenis item pada satu (1) material.



. Sedang ‘multiple head machine’ menunjukkan adanya beberapa kepala(2 atau lebih) dalam satu unit mesin, sehingga dalam satu kali kerja mampu menyelesaikan satu(1) item dalam beberapa material, sebanyak kepala yang ‘dijalankan’. Mengapa demikian karena dalam satu unit mesin yang terdiri dari beberapa kepala, operator bisa memutuskan/mensetting, untuk berapa saja kepala yang butuh dijalankan. Pada umumnya memang dimaksimalkan penggunaannya, tetapi mungkin karena pertimbangan tertentu maka dari sekian kepala yang ada hanya beberapa yang dijalankan, atau karena memang rusak pada beberapa kepala, yang tidak mungkin bisa dijalankan.




     Dua atau lebih kepala pada satu unit mesin punya maksud, pabrik memproduksi mesin bordir ini dengan varian;  2, 4, 6, 8, 10, 12, 18, 20, atau 30 kepala, sesuai strategi bisnis merk-merk tertentu. Sedang merk mesin bordir yang telah masuk di Indonesia diantaranya;  BARUDAN, TAJIMA (Jepang), SWF (Korea) dan YAMATA, XIONG DI, dan beberapa merk lain (Cina). Untuk menggali lebih jauh informasi tentang Embroidery Machine anda bisa browsing di www.tajima.com, www.barudan.co.jp, www.swfeast.com,  www.yamataembroidery.com atau  www.feiyueusa.com, atau yang lain.



Pada perkembangan terakhir tiap produk mesin bordir telah menggunakan aplikasi teknologi terkini, misal pengoperasian mesin(melalui control panel/layar monitor) telah menggunakan teknologi layar sentuh, pemakaian flash disk untuk mengcopy file dari komputer PC,lap top , juga mesin diperlengkapi sarana untuk menghemat daya listrik(servo motors). Khusus untuk per unit mesin  pada merk-merk tertentu sudah bisa dipasang alat untuk lebih menambah kelengkapan sebuah karya bordir. Semisal pemasang payet atau pernik-pernik aksesoris lain sesuai dengan kemutakhiran perkembangan fashion terkini. Hal ini makin sempurna dengan keluarnya produk mesin berkemampuan/ berfungsi untuk menjadi mesin cuting yang canggih untuk kebutuhan fashion maupun aksesoris automotif.

     Demikianlah sekilas mengenai gambaran umum mesin bordir/Embroidery Machine, mengenai detil teknisnya bisa anda pelajari lebih jauh pada situs-situs yang telah saya sebut di atas, atau barangkali ada juga situs lain semua terserah dan sesuai kebutuhan anda. Terima kasih untuk postingan kali ini saya cukupkan sampai disini dulu, sampai jumpa untuk postingan selanjutnya yang tak kalah menariknya, salam.

Kamis, 16 Januari 2014

Seputar Print Out Desain Bordir

     Pada postingan yang lalu saya telah menyinggung Print Out Desain Bordir. Kali ini saya akan menguraikan apa-apa yg berkaitan dengannya beserta fungsi dan kegunaannya dalam proses produksi bordir komputerisasi.
     Ketika sebuah desain telah selesai dirancang oleh desainer, dalam pengertian benar-benar telah siap untuk diproses ke dalam mesin produksi, maka hasil rancangannya bisa dilihat dan ditampilkan melalui menu Print Preview. Dari sini desainer bisa mengecek sekilas hal-hal; total stitch, dimensi juga urutan warna benang.

     Apabila sudah yakin tidak ada lagi pembenahan desain, maka lembar print out bisa dicetak. Fungsi utama print out selain untuk menjadi arsip file, menjadi acuan operator mesin bordir ketika akan mengerjakan proses produksi, karena beberapa informasi penting ada dalam lembar print out tadi, yang secara umum meliputi 3 hal yang saya sebut di atas. Selain itu juga untuk mengecek(saat mesin berjalan) seberapa jauh presisi desain di atas kertas/berupa print out tadi dengan hasil nyata di atas material. Karena beberapa faktor bisa menyebabkan pergeseran/penurunan tingkat presisi desain dengan hasil bordir.


     Sebelum membahas beberapa faktor penurunan tingkat presisi desain, akan saya sedikit bahas detil apa saja yang ada pada lembar print out tadi; 1. Total STITCH, menunjukkan berapa total tusukan jarum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan desain, yang dirupakan dalam angka nominal. Semakin besar angka nominalnya menandakan desain membutuhkan waktu yang relatif lama atau sebaliknya, bila kecil akan relatif cepat pengerjaan desain tersebut. Dalam hal ini tentu dengan pertimbangan 'proses desain awal'(yang meliputi pemilihan menu-menu, penataan/setting menu-menu tertentu, juga teknik "punching" telah memadai/optimal), telah mendukung secara optimal proses bekerjanya mesin. Punching, adalah teknik mengurutkan benang, karena desain bordir meliputi susunan benang-benang yang membentuk gambar. Jumlah benang bisa 2 macam warna atau lebih. Semakin banyak warna benang yang dipakai semakin membutuhkan ketelitian pada saat mengurutkan warna benang. Pada prinsipnya dalam mengurutkan warna benang dengan asumsi/mengacu pada benang-benang warna muda lebih dulu, sehingga menutup kemungkinan munculnya warna bila ditumpuk oleh warna benang setelahnya,yang tentu saja lebih tua atau gelap.
    2. ZOOM, menunjukkan gambar yang tercetak pada lembar print out sesuai besaran/rasio zoom tersebut. Misal Z : 1, ini menunjukkan gambar yang tercetak adalah ukuran sebenarnya. Maksudnya hasil bordir di material relatif besarnya sama dengan besar gambar yang tercetak di lembar print out tersebut. Bila Z : 0,5 memperlihatkan apa yang tercetak di print out besarnya setengah dari hasil bordir di material,.demikian seterusnya.
   3. NAMA FILE, adalah kode, nama untuk file gambar/desain tersebut sehingga mempermudah untuk mengkomunikasikan diantara semua yang terlibat dalam proses produksi sebuah desain bordir menjadi barang jadi, sebuah bordiran.
    4. DIMENSI/UKURAN GAMBAR, memperlihatkan ukuran berapa panjang dan lebar sebuah desain dengan satuan standard, umumnya CM.
     5. URUTAN BENANG,.memperlihatkan warna-warna benang yang urut dimana benang yang berjalan lebih dulu berada pada susunan di atas warna yang menyusul belakangan. Jumlah warna yang tampil menunjukkan berapa benang yang dibutuhkan/dipakai dalam proses produksi.


    6. LAST SAVED, menunjukkan kapan perubahan pada desain dilakukan dan kemudian disimpan/disave, dengan kata lain kapan gambar/desain mendapatkan perlakuan terakhir dari desainer,orang yang berkepentingan.
     7. PRINTED, menunjukkan kapan lembar print out tersebut diproses cetak.
     Selain ke tujuh hal tersebut sebetulnya masih ada hal-hal lain yang tertera di lembar print out, misal berapa total benang yang dipakai, berapa kali jarum berhenti untuk berganti (warna) benang dan lain-lainnya.
Untuk sementara saya pandang cukup bahasan seputar print out, untuk postingan selanjutnya akan kita bahas topik lain(yang menarik tentunya) juga mudah-mudahan bisa runtut sehingga bisa menambah pengetahuan anda tentang dunia bordir baju koko khusunya dengan teknik komputerisasi.  
     

     



Senin, 13 Januari 2014

Gerak statis Jarum dan bidang Meja bordir membentuk gambar nyata di material/kain.

   Ada yg perlu saya koreksi dari postingan terdahulu yg menyebut mesin menggerakkan 'jarum',.yang lebih tepat adalah menggerakkan 'jarum dan meja' bordir. Karena pada dasarnya terbentuknya desain bordir pada kain/material disebabkan gerak statis jarum yg berpacu naik turun sesuai setelan kecepatannya, ditambah gerak bidang meja bordir horisontal, vertikal maupun diagonal. Dari kombinasi perpaduan gerak jarum dan bidang meja bordir inilah menghasilkan gambar/desain bordir yang semula dirancang di PC/lap top, menjadi berwujud di atas kain /material yang diinginkan.

     Perlu juga dipahami, secara umum bila sebuah desain selesai dirancang( software yg paling familiar di Indonesia untuk bordir logo, tulisan pun baju koko adalah WILCOM,.software lain ada PULSE, BARUDAN dll. tapi tak sepopuler Wilcom),sudah tertera berapa total STITCH(total tusukan jarum pada material),dimensi/ukuran panjang dan lebar gambar/desain, juga urutan benang sesuai berapa macam jumlah benang yg diinginkan sesuai desain tadi. Semua tertera di print out, setelah desain selesai dirancang.

Rabu, 19 Januari 2011

~ Sebuah Pengantar ~

Salam kenal dan salam hormat selalu,..
     Saya mencoba membuat dan menampilkan serba-serbi bordir koko/baju muslim. Yang saya maksud dengan bordir koko disini adalah rancangan gambar/desain bordir yang menjadi aksesoris pada tempat2 tertentu sebuah model baju (yang dalam hal ini khusus baju koko/busana muslim pria) yang dalam teknis pengerjaannya menggunakan komputerisasi. Komputerisasi disini meliputi pengerjaan desain awal juga pengerjaan di mesin produksi. Ini perlu ditegaskan mengingat teknik pengerjaan lain juga ada, yang dikenal dengan teknik manual. Walaupun sebenarnya tidak murni manual (dikerjakan dengan 100% tangan manusia), tapi yang membedakan adalah skala kapasitas dan teknik desain maupun produksinya.Pada teknik manual sangat mengandalkan keahlian operator untuk 'menterjemahkan' mal/patrun gambar ke dalam kemampuan mesin yang dijalankan serta hasil produksi tiap satu mesin satu dengan memakan waktu yang relatif lama.
      Sebaliknya dengan teknik komputerisasi desain dirancangdengan/oleh software bordir melalui desainer yang kemudian dipindah/dicoppy ke mesin (disini mesin dalam satu unit punya 'kepala' yang bervariasi banyaknya) yang kemudian berdasarkan file dalam disket/flash disk yang telah tercoppy tersebut mesin menggerakkan jarum 100% persis dengan desain awal. Sehingga tingkat presisi desain serta jumlah produksi juga waktu pengerjaan sangatlah efisien. Sangat jauh bedanya dengan pengerjaan teknik manual.Namun teknik manual juga masih banyak diproduksi dan punya segmen sendiri, yang pada akhirnya malah menciptakan citra yang khas, tidak hanya untuk kalangan baju wanita juga pria bahkan pada tataran tertentu hampir bisa dikatakan punya citra eksklusif,sebagaimana batik tulis.







     Namun sekali lagi yang akan saya ungkap disini adalah serba-serba bordir koko dengan teknik komputerisasi, dan segmen saya batasi untuk sementara ini pada baju koko/busana muslim pria. Dan supaya anda tidak terlalu kenceng mengikuti tulisan saya mari kita coba tengok beberapa contoh desain bordir baju koko tersebut,..silakan,...